P R O P O S A L
PEMBENTUKAN DOJO ( TEMPAT LATIHAN )
BELADIRI JU – JITSU
INSTITUT JU – JITSU INDONESIA
CABANG PONOROGO
DOJO SMK PEMKAB
2010
I. PENDAHULUAN
Perguruan bela diri “ Institut Ju- jitsu Indonesia (IJI ) ” berusaha
untuk membangun dan meningkatkan serta membina mental dan dedikasi
generasi muda sebagai generasi penerus bangsa yang kuat,tangguh dan
tanggap serta secara langsung turut berperan aktif dalam memejukan
bangsa dan negara. Dalam usaha memdidik mental serta peningkatan
kemampuan dan kekuatan jasmani tersebut kami menyelenggarakan pendidikan
dan latihan ilmu bela diri “ JU – JITSU “ bagi para
pemuda dan pemudi indonesia agar terbentuk generasi penerus bangsa
tanggap,tanggon,tangguh,dan trengginas.
Untuk
tujuan yang luhur tersebut maka perguruan bela diri “ institut Ju-Jitsu
Indonesia” berusaha mengembangkan sayapnya secara langsung dari
masyarakat tingkat bawah sampai masyarakat kelas atas,dari tingkat
pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dan juga untuk instansi swasta
sampai negara serta untuk kesatuan TNI dan POLRI.salah di tempat ini.
II. DASAR PEMIKIRAN
1. Penerapan undang – undang negara RI Nomor 02 tahun 2002 tentang kepolisian Negara Republik Indonesia Bab 1 pasal 3 ( 1c ) tugas polri dibantu oleh bentuk-bentuk pengamanan swakarsa.
Dalam penjelasan yang dimaksud yaitu ; suatu bentuk pengamanan yang
diadakan atas kemauan, kesadaran dan kepentingan masyarakat sendiri.
Dalam hal ini Ju - Jitsu merupakan salah satu olahraga beladiri yang melatih dan menciptakan pengemanan diri ( self defence ) hal ini merupakan bentuk terciptanya pengamanan, minimal pada dirinya sendiri.
2. Ketetapan
pengurus pusat Institut Ju – Jitsu Indonesia ( IJI) dalam rangka
memasyarakatkan olah raga dan mengolahragakan msayarakat diseluruh
indonesia. Khususnya ilmu bela diri jujitsu yang merupakan induk bela
diri dari Jepang antara lain Judo, Aikido, Hapkido,kendo,dan lain-lain.
3. Intruksi
pengurus pusat IJI bahwa siswa – siswi yang telah mencapai sabuk coklat
(Kyu I) sampai sengan Dan X diperkenankan bahkan di himbau untuk
memasyarakatkan pendidikan olahraga dan ilmu beladiri INSTITUT JUJITSU INDONESIA yang bertujuan untuk membina generasi muda melalui olahraga beladiri.
4. Didasarkan
oleh naluri yang kuat serta kesadaran diri bahwa sebagai generasi muda
penerus bangsa dengan berbekal kemampuan pendidikan ilmu beladiri Ju –
Jitsu akan mampu menggantikan para pemimpin bangsa serta pejuang bangsa
terdahulu dalam usahanya mengisi pembangunan bangsa indonesia yang
berdasarkan Pancasila.Undang – Undang Dasar 1945 dan semangat reformasi.
5. Dalam
mengenyam pendidikan di Institut Ju - jitsu Indonesia kami selaku
anggota Ju-jitsu, yakin dengan semangat dan mental Ju-jitsu
membangkitkan motivasi berinisiatif dan berkreasi serta berdikari untuk
kemajuan bangsa dan Negara Indonesia.
6. Penetapan yang berlaku dalam AD dan ART Institut Ju-Jitsu Indonesia.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan yang akan di capai dalam usaha menggalakan pendidikan olah raga ilmu bela diri Ju-Jitsu dibawah naungan organisasi Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI) adalah sebagai berikut :
1. Membina
kesehatan dan kesejahteraan jasmani antara lain membina dan
mempertahankan kebugaran, kekuatan dan kesehatan jasmani, mempertinggi
ketangkasan dan ketrampilan serta untuk memperbaiki dan meghindarkan
hal-hal buruk secara jasmaniah serta mencegah hal-hal negatif yang
sering kali terjadi di indonesia seperti :
a. Perkelahian antar masyarakat , pelajar, mahasiswa , maupun antar kelompok.
b. Penggunaan obat – obat terlarang dan minuman keras
c. Pergaulan bebas / free sex
d. Mencegah terlibatnya dalam organisasi – organisasi yang bertentangan dengan norma – norma agama dan norma – norma hukum.
2. Membina
kesehatan mental dan kesejahteraan rohani antara lain membina rasa
percaya diri, keuletan, keteguhan dan ketetapan hati dan tak mudah putus
asa. Mengembangkan kesadaran diri, keramahan, rasa adil, tanggung jawab
dan pri kemanusiaan, memperkuat harga diri serta memberi kepuasaan dan
kegembiraan serta membentuk pribadi yang :
a. Tanggap : memiliki daya tangkap dan pengertian yang tinggi
b. Tanggon : dapat diandalkan,ulet dan tahan uji.
c. Tangguh : kuat menghadapi rintangan dalam bentuk lahir dan batinalam
d. Trengginas : tangkas dalam bertindak dan berolah pikir.
3. Mendidik
dan melatih untuk terus meningkatkan prestasi, menambah pengetahuan dan
ketrampilan, dapat menumbuhkembangkan kreativitas, bertanggung jawab
dan berusaha mengembangkan kemampuan yang tinggi yang di landasi dengan
budi pekerti yang luhur, cinta tanah air dan cinta sesama makhluk.
4. Sebagai ajang promosi, serta untuk meningkatkan prestasi pada SMK PEMKAB di bidang olah raga.
IV. PELATIH
Tenaga
Instruktur / pelatih sudah memenuhi persyaratan ( standarisasi ) yang
telah di tentukan oleh pengurus pusat Institut Ju-Jitsu Indonesia serta
cukup berpengalaman dalam praktek melatih anak –anak, remaja, pelajar,
mahasiswa, orang dewasa ditempat pendidikan perusahaan,instansi –
instansi pemerintahan serta TNI / POLRI.
V. WAKTU DAN TEMPAT
Waktu
dan tempat ditentukan kemudian setelah dilakukan musyawarah antara
pelatih, peserta latihan (siswa) dan pihak pengelola tempat.
VI. PENUTUP
Demikian
proposal ini kami sampaikan, besar harapan kami agar antara pengelola
tempat ini dengan kami menjalin hubungan kerja sama dalam membina sumber
daya manusia dengan pembentukan pelatihan bela diri Ju-Jitsu ditempat
ini.
INSTITUT JU – JITSU INDONESIA
I. Sekilas tentang Organisasi Institut Ju – Jitsu Indonesia
1. Sejarah dan perkembangan beladiri Ju – Jitsu
Kalau
dilihat dari sejerah perkembangan bela diri di dunia, maka mulanya cara
perkelahian yang di lakukan oleh manusia sangat primitif, tidak
mengenal aturan sama sekali karena tujuan akhir dari cara berkelahi dari
jaman primitif itu adalah mengalahkan lawan degan segala cara agar
lawan dapat di kuasai atau di bunuh. Cara berkelahi seperti ini
berangsur – angsur berubah karena pengaruh kebudayaan manusia.letak
geografis negara dan kepandaian manusia. Dari tahun ke tahunbentuk
perkelahian itu makin lama makin sempurna dan akhirnya mempunyai metode /
cara yang teratur dan sistematis untuk dipelajari.
Teknik
Jiu-Jitsu,Ju-jitsu atau Ju-Jutsu adalah sejak jaman kuno yaitu sekitar
dua abadsebelum masehi ( 230 tahun SM ). Jadi sangatlah naif jika ada
bela diri yang lahirnya jauh sesudah masehi mengklaim menjadi induk dari
Jiu-Jitsu.teknik Jiu-Jitsu uni dulunya dipakai oleh para kesatriya
Jepang (Samurai Warrios).
Berdasarkan
catatan literatur kuno di jepang, tekni bela diri tertua adalah SUMO
(gulat jepang). Teknik-teknik membanting dalam sumo tumbuh dan
berkembang bersamaan dengan tumbuhnya teknik membanting Jiu-Jitsu,sebab
secara umum teknik membanting dalam sumo dipakai juga dalam Jiu-Jitsu.
Saat
pemerintahankaisar suinin ( 230 tahun SM ), di jepang telah ada suatu
bentuk pertandingan adu kekuatan fisik yang pemenangnya diberi
hadiah.dalam pertandingan itu telah di pakai teknik membanting dan
menghimpit tbuh lawan agar tidak bisa bergerak dengan jalan menindih di
atas tubuh lawan ( awal timbulnya kuncian Jiu-Jitsu ).
Pada
masa 23 tahun SM, seorang yang bernama “Morning-no-Sukune” berhasil
membunuh lawanya “Tayimi-no-Keyaya” dengan menggunakan teknik cekikan
dan tendangan.selanjutnya teknik bantingan, kuncian, tendangan pukulan,
tangkisan berkembang terus dari tahun ke tahun di negeri Jepang.tetapi
saat itu teknik Jiu- Jitsu hanya dipelajari secara tertutup dan fanatik
di kalangan masing-masing marga/klan/suku.
Kerahasian
belajar teknik Jiu-Jitsu itu baru diketahui untuk dipelajari secara
terbuka pada masa pemerintahan pangeran Teijun (tahun 850-880).dimana
saat itu mulai dibuka sekolah-sekolah Ju-jitsu tetapi masih khusus untuk orang-orang tertentu
Pada
era kamakura ( tahun 1185-1136 ) muncul sekolah Jiu-Jitsu aliran
Daito-Ryu Aiki-Jujutsu, yang telah mengkombinasikan teknik bela diri
tangan kosong dengan teknik menggunakan senjata yaitu “Daito” (
pedang yang panjangnya 39 inchi), didirikan oleh Jendral Shinra Saboru
Yoshimitsu. Kemudian kemudian aliran Take – nu- Uchi Ryu oleh pangeran
Toichiro Takeuchi pada tahun 1532. seorang jago pedang ( Swoardman )
paling legendaris, miyamoyo mushasi (Arete Mayemon) menciptakan aliran
yogyu ryu.berikutnya aliran Tenji-Shinyo Ryu didirikan oleh Iso metemon (
aka mastari yanani ) yang merupakan penggabungan dua aliran Yoshin Ryu
dan Shin-no-Shindo ryu.
Pada
sekitar tahun 1300 M dikenal dikenal tokoh jago Jui-jitsu bernama
Akiyama Shintoki, yang menciptakan teknik – teknik pertarungan yang
hebat dan lebih maju di banding bela diri yang ada di jepang saat itu
sehingga ia berhasil menjagoi pertandingan bela diri yang ada pada saat
itu. Karena tahun itu di pandang sebagai “Tahun kebangkitan Jui-Jitsu”.
Pada
Tukugawa era ( 1603-1867) sampai dengan masa restorasi Meiji sekitar
tahun 1868.Jiu-Jitsu tumbuh dengan pesat di Jepang dan bermunculan
sekolah – sekolah Jiu-Jitsu baru seperti
Sekhiguchi-Ryu,Shinkage-Ryu,Kyushin-Ryu dan masih banyak lagi.
Dari
tahun ke tahunmasih banyak lagi aliran-aliran yangmunsul.dan banyak
pula pemuda jepang maupun negara lain yang belajar pada beberapa liran
sekaligus sehinggamembentuk lagi aliran- aliran baru bahkan melarikan
beladiri baru.
Jogiro
kano setelah berlatih Jiu-Jitsu aliran Tenji-Shinyo Ryu dan Kito Ryu
dia menciptakan bentuk bela diri baru dengan menghilangkan teknik-
teknik yang mematikan dan mengutamakan sport yangdiberi nama
JUDO.belediri Judo menitik beratkan pada inti gerakan membanting dan
mengunci.
Pada
sekitar tahun 1901 muncul lagi pemuda jepang yang berbakat bernama
Morchei Uyeba ( Kito Ryu, Daito Ryu Aiki Jujutsu dan Shinkage Ryu )
menciptakan beladiri Aikido pada tahun 1925 yang menitikberatkan pada
teknik Aiki Jutsu.
Pada
waktu yang bersamaan seorang pemuda korea bernama Yang Shui Choi datang
untuk berlatih Jui-Jitsu di jepang ( Aliran Daito-Ryu Aiki-Jujutsu )
kemudian ia pulang kekorea dan mengubah teknik Jiu-Jitsu dengan bela
diri asli korea(Tang So Do) menjadi suatu bela diri baru yaitu HAPKIDO
pada tahun 1945.
Selain ketiga beladiri diatas masih banyak lagi bela diri yang lainya yang juga berasal dari Jiu-Jitsu.
2. Perkembangan Ju-Jitsu di Indonesia
Bela
diri Ju-Jitsu khususnya aliran Kyushin Ryu masuk ke indonesia pada masa
pergolakan perang dunia ke II (1942) dibawa oleh se orang tentara
jepang yang bernama “Ishikawa” karena itu Ju – Jitsu indonesia (IJI) di
kenal dengan aliran “I Kyushin Ryu”.
Ishikawa
kemudian mewriskanilmunya kepada Raden sutopo ( Ponorogo ) yang
kemudian diturunkan kepada ke lima muridnya yaitu Drs.Firman Sitompul
(Dan X), Drs.Heru Nurcaho (Dan VII),Drs.Bambang Supriyanto (Dan
VI),Irjen Pol.DPM Sitompul SH,MH ( Dan V ) dan Drs.Heru Winoto (Dan
V).kelima murid inilah menjadi cikal bakal tumbuh dan berkembangnya
Ju-Jitsu indonesia, sebelum di bentuk organisasi Institut JU-Jitsu
Indonesia (IJI)”.Ju-jitsu dikenal dengan sebutan perkumpulan beladiri
Ju-Jitsu “BANTARAN ANGIN” yang berpusat di ponorogo (yang
sekarang nama bantaran angin dipakai salah satu nama klub binaan Institu
Ju-jitsu Indonesia yang terkenal mengikuti pertandingan-pertandingan
Profesional seperti TPI FAIGHTING,RCTI DUEL,dll).untuk
mengembangkan Jujitsu ke seluruh Indonesia maka kemudian pusat
pengembangan Ju-jitsu di pindahkan ke Jakarta.disinilah di bentuk suatu
Organisasi resmi dan berbadan hukum yang bernama “Institut Ju-Jitsu
Indonesia”disingkat IJI”.tepatnya tanggal 8 Desember 1981.
Pada
tahun itu juga saat diadakan demonstrasi beladiri Ju-Jitsu di perguruan
tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) jakarta, Ju-Jitsu berhasil mendapatkan
penghargaan serta pengakuan dari kedutaan besar Jepang.disamping itu
Ju-Jitsu Indonesia (IJI) telah tergabung dalam induk organisasi Ju-Jitsu
Dunia yaitu World Council Of Jiu-Jitsu Organization (WCJJO) Yang berpusatdi London.
Hingga
saat Institut Jujitsu Indonesia telah melaksanakan pelatihan –
pelatihan maupun pendirian Dojo ( Tempat Latihan ) di berbagai Kesatuan TNI-POLRI Instansi Pemerintahan/Swasta. Perusahaan dan Lembaga Pendidikan antara lain sebagai berikut :
a. Bekerja
sama dengan markas besar Kepolisian Republik Indonesia dengan SKEP
KAPOLRI No Pol : B/3545/XI/1999 : tentang penggantian Beladiri POLRI
dengan beladiri Ju-Jitsu para Perwira ,Bintaram dan Tamtama di seluruh
POLDA di Indonesia beserta jajaranya serta di pendidikan kepolisisan.
b. PTIK
(perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian), POLDA JATENG, POLDA DIY, POLDA
JATIM,POLRES dan POLRESTA Malang, POLRES Sidoarjo, POLRES sumenep.
c. GRUP I, II, III, IV, serta DENMAKO Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) TNI – AD.
d. KOSTRAD 328 TNI – AD Cilodong Jawa Barat.
e. PASPAMRES RI ( Pasukan Pengaman Presiden )
f. Pelatihan
penggunaan Tonfa ( Tongkat T Polisi ) antara lain untuk peragaan bela
diri tongkat T pada upacara HUT POLRI ke 57 Di Lapangan Terbang Pondok
Cabe, PUSDIK GASUM Porong,PUSDIK BRIMOB Watukosek, SECAPA POLRI,POLDA
JATIM, POLDA JATENG dan POLRES Sidoarjo.
g. Perusahaan
– Perusahaan antara Lain : PT.Tjiwi kimia , hotel santika, BCA di
penegoro, Bank Danamon pemuda, PT UBS (Untung Bersama Sejahtera ).PT
karya dua raksa, PT.Karya Mini Indo Cipta, PT Indocipta, PT mega surya
mas dan Lain – Lain.
h. Di sekolah- sekolah mulai SD,SLTP DAN SMU/SMK baik negeri ataupun Swasta.
i. Perguruan tinggi Negeri atau Swasta Di Indonesia antara lain
j. UNAIR
surabaya, ITS Surabaya, UNESA surabaya, UNIBRAW Malang, UTAG DKI
Jakarta dan Surabaya, UPN veteran DKI Jakarta dan Surabaya.UNTAR DKI
Jakarta,Univ. 45 Surabaya, STESIA Surabaya, UBAYA Surabaya, UNUD
Bali,UNCEN Papua dan masih banyak lagi yang tidak bisa kami sebutkan
satu persatu.
II. JENJANG TINGKATAN SABUK
Jenjang Tingkatan / sabuk dalam Institut Ju-Jitsu Indonesia adalah sebagai berikut :
Kyu VI warna sabuk putih
Kyu V warna sabuk kuning
Kyu IV warna sabuk Hijau
Kyu III warna sabuk Orange
Kyu II warna sabuk biru
Kyu I warna sabuk coklat
Tingkatan Master ( Pelatih ):
DAN I warna sabuk hitam
DAN II warna sabuk hitam
DAN III warna sabuk hitam
DAN IV warna sabuk hitam
DAN V warna sabuk hitam
DAN VI warana sabuk merah putih
DAN VII warana sabuk merah putih
DAN VIII warana sabuk merah putih
DAN XI warna sabuk merah
DAN X warna sabuk merah
III. MASA UJIAN JU – JITSU
Ujian
ju-jitsu diadakan secara periodik dan serentak pada tingkat cabang
(Kabupaten / kotamadya), tingkat Daerah (Provinsi ) dan tingkat Pusat (
Nasional ).
Masa ujian :
Kyu VI ke Kyu V lebih kurang selama 4 bulan
Kyu V ke Kyu IV lebih kurang selama 4 bulan
Kyu III ke Kyu II lebih kurang selama 4 bulan
Kyu II ke Kyu I minimal 6 bulan + syarat khusus
Kyu I ke Dan I minimal 1 ½ tahun + syarat khusus dan prestasi
Dan I ke Dan II minimal 2 tahun + syarat khusus dan prestasi
Dan II ke Dan III minimal 3 tahun + syarat khusus dan prestasi nasional
IV. KEJUARAAN DALAM JU-JITSU
Kejuaraaan-kejuaraan yang ada dalam ju-jitsu antara lain :
1. Kejuaraan junior (untuk anak – anak / < 13 tahun )
2. Kejuaraan Amatir ( untuk sabuk kuning / Kyu V s/d sabuk coklat / kyu I )
3. Kejuaraan special Fight ( untuk asisten pelatih dan pelatih )
4. Kejuaraan Profesional ( Untuk Mixed Martial Art )
5. Lomba Kata ( Untuk sabuk Kuning sampai dengan sabuk Coklat )
6. Lomba Kata Tonfa / Tongkat “T” ( samppai saat ini dalam lingkup POLRI )
7. Lomba Demo ( peragaan Teknik Ju – Jitsu )
Kejuaraan – kejuaraan tersebut di pertandingkan mulai tingkat antar dojo sampai tingkat Internasional.
V. TATA TERTIB DISIPLIN JU – JITSU
1. Syarat menjadi siswa Ju- jitsu
a. Berakal sehat minimal berusia 6 tahun
b. berkelakuan baik
c. tidak terlibat organisasi terlarang
d. sanggup menaati dan melaksanakan ketentuan dan aturan yamg berlaku di Institut Ju-jitsu Indonesia
2. Tata tertib Ju-jitsu
a. Anggota Ju – Jitsu dilarang mellanggar Sumpah dan Semboyan Ju – Jitsu
b. Anggota Ju – Jitsu wajib menaati peratuaran Ju-jitsu baik yang tertulis maupun tak tertulis
c. Anggota Ju- Jitsu di larang melakukan perbuatan – perbuatan yang dapat merugikan nama baik kepentingan Ju – Jitsu IJI
d. Anggota Ju- jitsu dilarang mengajarkan teknik – teknik dan teori Ju –Jitsu kepada perkumpulan / bela diri lain.
e. Anggota Jujitsu dilarang melakukan perbuatan yang melanggar hukum.
SUMPAH JU – JITSU
1. BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
2. TAAT KEPADA ORANG TUA
3. SANGGUP MENJAGA NAMA BAIK JU – JITSU
4. BERSIKAP KSATRIA DAN JUJUR
5. TAAT KEPADA PELATIH
SEMBOYAN JU – JITSU
1. BERLATIH JU – JITSU DEMI KEMANUSIAAN
2. TIDAK BOLEH SOMBONG
3. MELINDUNGI YANG LEMAH BERDIRI DI PIHAK YANG BENAR
4. JU – JITSU DIGUNAKAN HANYA DALAM KEADAAN TERPAKSA
5. DALAM LATIHAN TIDAK ADA TAWA DAN TANGIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar